Bagaimana thermistor bekerja?
Termistor terbuat dari bahan semikonduktor dan bekerja dengan cara yang berlawanan dengan RTDs. Sementara RTDs (resistance temperature detectors) mengalami peningkatan resistensi dengan meningkatnya suhu, termistor cenderung menunjukkan resistensi yang lebih rendah dengan suhu yang lebih tinggi. Hal ini karena bahan semikonduktor cenderung menghantarkan electron lebih karena suhu meningkat. Meskipun banyak jenis termistor yang tersedia, termistor dua-kawat adalah yang paling umum untuk pengukuran temperatur. Memeriksa thermistor harus melakukan pengukuran resistansi (ohm). Menggunakan multimeter analog maupun yang digital, Anda harus dapat melihat nilai ohm transducer stabil pada suhu kamar dan menurun sebagai ujung transducer bila dipanaskan. Thermistor umumnya memiliki perubahan besar dalam hambatan per derajat suhu,. Cara terbaik untuk menguji thermistor adalah ketika thermistor terhubung ke controller. Anda perlu mengecek dengan multi meter dalam mode VDC, lalu pasang kabel probe pada sambungan thermistor. Pada suhu kamar (25 derajat) Anda akan menerima 2.5VDC, jika Anda menerima 5VDC ini berarti bahwa tidak ada sambungan atau tahanan (ohm) pada thermistor. Jika Anda menerima 0 VDC berarti bahwa ada short pada thermistor. Ada controller yang bekerja di 3.3V, dalam controller ini ketika thermistor memutuskan arus adalah 3,3 VDC. Pada suhu kamar (25derajat) kita mendapatkan 1,7 VDC, tentu saja hasilnya bervariasi sesuai suhu pada ruangan. PTC thermistor memiliki tahanan (ohm) yang meningkat dengan meningkatnya suhu. NTC thermistor memiliki tahanan (ohm) yang menurun dengan meningkatnya suhu. Cara lain mengecek thermistor adalah, ukur themistor dengan multimeter pada skala kilo ohm. Jika perubahan tahanan (ohm) tidak terhingga atau tidak ada tahanan sama sekali, berarti thermistor dalam keadaan rusak.
aku sdh melekukan seperti yang anda posting, tpi ttp aja ac nyala sebentar trus lampu lgsg berkedip, kira2 troublenya di bagian mana ya ? terima kasih.
BalasHapus